Korem 131 Santiago dan KTNA Minut, Bakal Hasilkan 657 Kg Benih Jagung
Minut-27 Hektar (Ha) lahan tidur di Murbei eks perusahan Sutera Pimpim Desa Kema I, Kecamatan Kema Kabupaten Minahasa Utara (Minut) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) bakal menghasilkan, sekitar 60 ton dalam bentuk jangung tongkol.
Di lokasi itu oleh Korem 131 Santiago, dijadikan tempat untuk peningkatan ketahanan pangan ‘Mari jo ba kobong’ kerjasama Korem 131 Santiago, Pemerintah Kabupaten Minut dan Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA), Senin (8/11/2021).
Pangdam XIII Merdeka Mayjen TNI Wanti Waranei Mamahit, Kapolda Sulut Irjen Pol Nana Sudjana, Dandrem 131 Santiago Brigjen TNI Prince Meyer Putong, Joune Ganda Bupati Kabupaten Minahasa Utara (Minut), Kevin Lotulong Wakil Bupati Minut dan Kepala Dinas Pertanian Daerah Provinsi Sulut Ir Novel Wowiling. Arly Dondokambey Ketua Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Minut dan jajaran forkopimda Kabupaten Minut serta ibu-ibu Persit menanam secara simbolis menanam bibit jagung perbanyakan hibridah JH37. Dari total 675 kilogram (Kg) benih yang akan di tanam.
Menurut Mayjen TNI Wanti Waranei Mamahit Pangdam XIII Merdeka, penanaman bibit jagung perbanyakan hibridah hasilnya berupa benih akan di sebarkan ke para petani yang ada di seluruh Sulut. Kegiatan tersebut bagian dari sinergitas TNI dan pemerintah kabupaten kota serta Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA). Pelaksanaan peningkatan ketahanan pangan ‘Mari jo ba kobong’ kerjasama Korem 131 Santiago, Pemerintah Kabupaten Minut dan KTNA adalah wujud dari jiwa produktif memanfaatkan lahan untuk kepentingan masyarakat . “Apalagi saat ini masih pandemic Covid 19, maka bidang pertanian yang tidak terdampak kami mengajak masyarakat untuk Mari Jo Ba Kobong (Ayo berkebun) bersama,” kata Mayjen TNI Wanti Waranei Mamahit Pangdam XIII Merdeka.
Menurut Pangdam, kenapa harus jagung karena banyak manfaatnya, selain untuk bibit jagung bisa juga di konsumsi dan untuk pakan ternak. Di tunjang dengan penggunaan pupuk organic, pasti hasilnya akan bagus karena tanah akan terjaga kualitasnya serta hasilnya lebih bagus serta harga pupuknya terjangkau. Arly Dondokambey Ketua Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Minahasa Utara (Minut) Tanam bibit jagung perbanyakan hibridah JH37. Bakal di olah oleh TNI, Petani Milenial dan Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Minut.
Adapun untuk hasil panennya, akan di beli oleh KTNA dengan harga Rp 4.500 per kilogram dalam bentuk jagung tongkol. Adapun waktu penanaman hingga panen memakan waktu 105 – 115 hari, atau 3,5 bulan tergantung cuaca di lokasi penanaman.
Komentar
Posting Komentar