Momentum Hari Ibu Sebagai Refleksi dan Renungan Bagi Kita Semua

Manado.  -Perjuangan seorang Ibu dalam meningkatkan kualitas hidup tidak serta merta seperti membalikan telapak tangan dimana perjuangan tersebut sangatlah berpengaruh bagi kaum laki-laki terutama dalam memperjuangan kemerdekaan bersama kaum laki-laki, maka sangatlah bijaksana perjuangan tersebut disetarakan dengan kaum laki-laki dan dihargai dalam satu momen yang sangat penting sehingga perlu ditetapkan sebagai Hari Nasional dalam memperingati Hari Ibu tersebut maka guna untuk mengenang dan meperingati perjuangan seorang ibu dalam skala Nasional Korem 131/Santiago secara hikmah melaksanakan kegiatan upacara dalam memperingati Hari Ibu yang jatuh pada 22 Desember yang juga diperingati secara Nasional oleh seluruh bangsa Indonesia.

Dalam kegiatan tersebut pada pelaksanaan upacara Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) memberikan sambutan tertulis yang dibacakan pada upacara tersebut dimana untuk Korem 131/Santiago pelksanaan upacara dilaksanakan di lapangan Makorem 131/Santiago dengan Inspektur Upacara Kaipers Korem 131/Santiago Kolonel Inf Ardianto SIP yang membacakan sambutan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak yang mengatakan bahwa Peringatan Hari Ibu yang setiap tahunnya diselenggarakan untuk mengenang dan menghargai perjuangan kaum perempuan Indonesia, yang telah berjuang bersama- sama kaum laki-laki dalam merebut kemerdekaan dan berjuang untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Tekad dan perjuangan kaum perempuan untuk mewujudkan kemerdekaan dilandasi oleh cita-cita dan semangat persatuan kesatuan menuju kemerdekaan Indonesia yang aman, tenteram, damai, adil dan makmur sebagaimana dideklarasikan pertama kali dalam Kongres Perempuan Indonesia pada tanggal 22 Desember 1928 di Yogyakarta.

Peristiwa ini sekaligus sebagai tonggak sejarah bagi bangsa dan di peringati setiap tahunnya, baik di dalam dan luar negeri. Komitmen pemerintah juga dibuktikan dengan diterbitkannya Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 316 Tahun 1959, yang menetapkan bahwa tanggal 22 Desember sebagia Hari Ibu sekaligus Hari Nasional bukan hari libur. Peringatan Hari Ibu juga menunjukkan bahwa perjuangan kaum perempuan Indonesia, telah menempuh proses yang sangat panjang dalam mewujudkan persamaan peran dan kedudukannya dengan kaum laki-laki, mengingat keduanya merupakan sumber daya manusia dan potensi yang turut menentukan keberhasilan pembangunan. Momentum Hari Ibu juga dijadikan sebagai refleksi dan renungan bagi kita semua, tentang berbagai upaya yang telah dilakukan dalam rangka memajukan pergerakan perempuan di semua bidang pembangunan. Perjalanan panjang selama 89 tahun, telah mengantarkan berbagai keberhasilan bagi kaum perempuan dan kaum laki-laki dalam menghadapi berbagai tantangan global dan multidimensi, khususnya perjuangan untuk mewujudkan kesetaraan gender di Indonesia dimana arti penting lainnya dari Peringatan Hari Ibu adalah upaya untuk mewariskan nilai-nilai luhur dan semangat perjuangan yang terkandung dalam sejarah perjuangan kaum perempuan kepada seluruh masyarakat Indonesia, terutama generasi penerus bangsa agar mempertebal tekad dan semangat untuk bersama-sama melanjutkan dan mengisi pembangunan, dengan dilandasi semangat persatuan dan kesatuan.
Perempuan dan laki-laki memiliki peran dan kedudukan yang setara di dalam mencapai tujuan negara serta di dalam memperjuangkan kesejahteraan di semua bidang pembangunan seperti bidang pendidikan ekonomi, sosial, politik, dan hukum dimana perempuan dan laki-laki juga mempunyai kesempatan, akses serta peluang yang sama, sebagai sumber daya pembangunan sebagaimana target yang harus dicapai dalam tujuan pembangunan nasional jangka menengah dan jangka panjang maupun tujuan-tujuan pembangunan berkelanjutan sampai tahun 2030 dan atas dasar inilah, Peringatan Hari Ibu ke-89 Tahun 2017 mengangkat tema "Perempuan Berdaya, Indonesia Jaya”, dan sub tema : Meningkatkan akses ekonomi bagi perempuan menuju perempuan mandiri, sejahtera dan bebas dari kekerasan; dan Peningkatan ketahanan keluarga untuk mewujudkan keluarga yang kuat dalam berbagai bidang (kesehatan, ekonomi, pendidikan, kehidupan keluarga, kehidupan bermasyarakat dan kuat dalam menyikapi perbedaan budaya). Hal ini didasari oleh situasi dan kondisi bangsa Indonesia yang saat ini sedang menghadapi situasi yang disebut oleh Kepala Negara "darurat" kekerasan terhadap perempuan dan anak sehingga kami berkeyakinan bahwa dengan bekerjasama, bergotong royong, saling membantu, bahu membahu, kita dapat melakukan sesuatu dan mencapai hasil yang lebih baik dimana kita mempunyai keinginan dan kemauan yang kuat untuk sendiri maupun bersama-sama menghindar, tidak melakukan, dan menghentikan semua bentuk kekerasan dalam ranah publik maupun domestik (dalam rumah tangga), dan pada kesempatan PHI ke-89 ini, kami juga ingin menyampaikan bahwa pelibatan dan peningkatan peran kaum laki-laki dan keluarga dalam pembangunan, juga menjadi bagian yang penting dalam rangka penghapusan segala bentuk diskriminasi dan tindak kekerasan lainnya, serta berbagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan bangsa, sebagai contoh, maraknya berbagai persoalan bangsa dan kompleksitas masalah-masalah sosial yang terjadi di masyarakat seperti; kekerasan termasuk tindak pidana perdagangan orang (TPPO), pornografi infeksi Menular Seksual dan HIV/AIDS, narkoba, kriminalitas, dan lainnya yang disebabkan karena runtuhnya pondasi ketahanan dalam keluarga. Oleh karena itu, peran keluarga dituntut lebih diperkuat, dibarengi dengan penanaman nilai-nilai kekeluargaan yang apabila dicermati, telah diwariskan oleh para leluhur kita sejak dahulu kala, yang pada akhirnya, kami mengajak semua perempuan untuk maju terus, mampu menjadi sosok yang mandiri, kreatif, inovatif, percaya diri dan meningkatkan kualitas dan kapabilitas dirinya, sehingga bersama laki-laki menjadi kekuatan yang besar dalam membangun keluarga, masyarakat dan bangsa. Selamat Hari Ibu ke-89 bagi kita semua. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melindungi semua langkah dan perjuangan dalam membangun bangsa dan negara tercinta.

Adapun kegiatan upacara memperingati Hari Ibu ke 89 Tahun 2017 diikuti oleh Korem 131/Santiago, Balakaju dan Yonif Raider 712/Wiratama dengan suatu upacara bendera yang dilaksanakan dengan hikmad dengan Komandan Upacara Kapten Inf Anggit dan pembaca UUD 1945 Lettu Inf Bumulo.
 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dandim 1309 Manado Optimis Potensi Sepak Bola Manado Layak di Bangkitkan

Brigjen TNI Mukhlis Melayat di Rumah Duka Kolonel Almarhum (Purn) Errol Godlief Lumowa

Syukuran HUT ke-58 Korem 131/Santiago Digelar Sederhana, Ini Harapan Brigjen TNI Prince Meyer Putong