Danrem 131/Santiago: Laksanakn Tugas Sesuai Hirarki Dalam Kedinasan
Dalam amanat Pangdam XIII/Merdeka yang dibacakan oleh Danrem 131/Santiago mengatakan sebagai Prajurit TNI dan ASN, sudah seharusnya jika kita semua memaknai Upacara Bendera sebagai salah satu sarana untuk menggelorakan semangat kebangsaan dan patriotisme, sekaligus mengingatkan kita akan perjuangan para pahlawan kusuma bangsa yang telah mengorbankan jiwa dan raga demi mengibarkan Sang Merah Putih di bumi Nusantara Indonesia. Di sisi lain, Upacara Bendera seperti ini adalah momentum yang efektif bagi pimpinan untuk menyampaikan hasil evaluasi kinerja Kodam XIII/Merdeka secara umum untuk direnungkan bersama dan selanjutnya segera ditindaklanjuti guna memperbaiki yang kurang dan mempertahankan atau bahkan meningkatkan yang sudah baik. Terkait hal tersebut, pada kesempatan yang baik ini saya selaku Pangdam XIII/ Merdeka akan menyampaikan beberapa hal penting sebagai rujukan dan pedoman sikap, perilaku dan tindakan setiap Prajurit dan ASN Kodam XIII/Merdeka guna meng-optimalkan tugas-tugas yang diemban serta menyikapi kondisi lingkungan strategis regional Kodam XIII/Merdeka, kelompok radikal dan terorisme masih menjadi ancaman nomor satu, baik secara faktual maupun potensial. Dengan demikian, sel-sel tidur ISIS dan kelompok radikal lainnya beserta potensi senjata api yang dimilikinya harus menjadi atensi seluruh personel Kodam XIII/Merdeka dengan pulau-pulau terluar di daerah perbatasan Indonesia – Philipina merupakan wilayah yang sangat strategis, karena menjadi akses lintas batas antar negara yang cenderung sulit diawasi oleh aparat keamanan kedua negara, mengingat luasnya lautan dan keberadaan puluhan pulau tak berpenghuni yang berpotensi menjadi tempat persembunyian sekaligus jalur penyelundupan, baik teroris ISIS dan kelompok radikal lainnya maupun senjata api, munisi dan bahan peledak sebagai contoh, peredaran senjata api ilegal, terutama di daerah perbatasan Indonesia – Philipina, adalah fenomena gunung es, tidak tampak di permukaan namun fakta di lapangan cukup banyak. Beberapa kali kasus penemuan senjata yang diungkap Apintel dalam sebulan terakhir tentunya mengonfirmasi dugaan tersebut.
Saat ini Kodam XIII/Merdeka tengah menjalankan Opster TNI “Sansiote Sampate Pate” di wilayah Kodim 1301/Satal untuk membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di pulau-pulau terluar atau daerah perbatasan dengan negara tetangga dengan menciptakan situasi yang kondusif bagi pelaksanaan berbagai program pembangunan. Selanjutnya pada tanggal 26 September 2017, Kodam XIII/Merdeka akan kembali menggelar TMMD ke-100 di 3 Kodim, dengan tujuan membantu pemerintah meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan bersifat fisik dan non fisik dan memantapkan kemanunggalan TNI–rakyat dalam rangka menyiapkan Ruang Juang, Alat Juang dan Kondisi Juang yang tangguh sebagai wujud darma bakti TNI kepada rakyat Indonesia. Yang juga harus menjadi perhatian kita semua adalah bahwa Komando Atas telah berkomitmen untuk meraih kembali Opini penilaian Wajar Tanpa Pengecualian dari BPK terhadap Laporan Keuangan Kemen-terian Pertahanan RI dan TNI yang sempat turun menjadi Wajar Dengan Pengecualian dimana upaya tersebut tentunya harus didukung oleh seluruh jajaran di bawah Kementerian Pertahanan RI dan TNI, termasuk di dalamnya adalah Angkatan Darat dan seluruh satuan jajaran Kodam XIII/Merdeka, agar laporan keuangannya memenuhi 4 kriteria yang telah ditetapkan oleh BPK, yakni kesesuaian dengan standar akuntansi pemerintahan, kecukupan pengungkapan, kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, dan efektivitas sistem pengendalian internal.
Untuk merespon berbagai dinamika yang berkembang di lingkungan strategis Kodam XIII/Merdeka dan meningkatkan kinerja segenap personel dan satuan jajaran Kodam XIII/Merdeka, saya perlu menekankan beberapa hal: Pertama, tingkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai landasan moral, etika dan kepribadian dalam rangka mengemban tugas sebagai Prajurit dan ASN Kodam XIII/ Merdeka. Kedua, tingkatkan kepekaan terhadap lingkungan sekitar; budayakan temu cepat dan lapor cepat sesuai hirarki yang berlaku. Ketiga, jangan menjadi calo werving, jangan terlibat jual beli senjata api ilegal atau bergabung dengan kelompok keagamaan yang cenderung fanatik/radikal, serta jauhi Narkoba.
Keempat, tingkatkan disiplin, hindari segala bentuk pelanggaran, jaga fisik kalian agar tetap prima; latih terus kemampuan dan naluri intelijen, tempur serta teritorial agar tetap profesional. Kelima, bagi personel yang ingin anak atau keluarganya menjadi Prajurit TNI, latih dengan baik, persiapkan seoptimal mungkin serta jaga kondisi mental dan fisiknya.
Adapun perangkat upacara pada kegiatan tersebut dari unsur Kodim 1309/Manado dimana selesai pelaksanaan upacara bendera dilanjutkan dengan pengarahan jam Komandan yang dilaksanakan dibawah ruang kehormatan guna memberikan santiaji kepada prajurit Korem 131/santiago dan jajaran dalam menjalini tugas sehari-hari dengan semangat dan berdisiplin dan menghindari pelanggran sekecil apapun.
Komentar
Posting Komentar